Pendidikan dasar adalah pondasi dan
merupakan pendidikan yang melandasi pendidikan yang lebih tinggi. Berhasil
tidaknya seorang anak menempuh pendidikan yang tinggi tergantung pada berhasil
atau tidaknya para guru dan orang tua memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.
Dengan demikian begitu penting dan menentukannya pendidikan dasar ini sebagai
landasan untuk dapat menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena
itu, guru-guru bekerja sama dengan para orang tua murid harus dapat memberikan
pendidikan yang terbaik ditinjau dari kacamata kepentingan anak.
Yang sering dilupakan oleh para guru
maupun para orang tua bahwa untuk keberhasilan sekolah anaknya cenderung
dengan cara menjejalinya dengan materi-materi pelajaran. Lebih celakanya lagi
bila si anak sampai merasa lelah, jenuh, trauma, yang akhirnya berontak sampai
mogok belajar karena merasa berat dengan beban belajar yang dipaksakan di luar
kemampuan dan kemauan anak. Harapan untuk mencapai suatu prestasi bisa jadi
malah sebaliknya suatu kegagalan yang didapat.
Perlu dicermati bahwa anak adalah
individu yang dinamis, bukan benda mati seperti gelas yang siap untuk diisi air
semau tuannya tanpa ekspresi. Anak adalah seorang individu yang penuh potensi
untuk dikembangkan secara bijaksana sesuai bakat, minat, dan kemampuannya.
Sebenarnya tidak sulit untuk mengembangkan dan memupuk kemauan belajar siswa,
asalkan guru maupun orang tua dapat melakukan pendekatan-pendekatan yang tepat.
Guru dan orang tua harus dapat menumbuhkan motivasi dalam diri anak agar menyenangi
hal-hal yang positif termasuk belajar. Seorang anak yang telah tumbuh motivasi
belajarnya, tanpa disuruh pun ia akan giat belajar sendiri bahkan kita akan
kewalahan memenuhi ajakan anaknya yang mau belajar. Dan bila anak sudah semakin
dewasa ia akan mempunyai semangat yang tinggi serta tanggung jawab sendiri
terhadap kewajiban belajarnya.
Jadi, permasalahannya bagaimana
caranya agar kita sebagai guru dan orang tua dapat memotivasi belajar
anak-anaknya?
Tentang motivasi banyak didefinisi
yang telah dikemukakan oleh para ahli. Salah satu pengertian motivasi yang
cukup mewakili berbagai pendapat, dikemukakan oleh Robin bahwa motivasi adalah
suatu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah dan ketekunan individual
dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan (Kiki F. Wijaya, 2007). Dari
pengertian ini ada tiga kata kunci (key word), yaitu intensitas, tujuan dan
ketekunan. Intensitas menyangkut seberapa keras seseorang melakukan usaha.
Dikatakan memiliki motivasi yang tinggi jika mampu menggunakan berbagai sumber
daya yang ada secara maksimal. Tetapi intensitas yang tinggi belum tentu
membawa hasil yang diingkan tanpa diarahkan ke suatu tujuan. Karena itu bisa
dikatakan memiliki motivasi yang tinggi jika usahanya itu difokuskan pada suatu
tujuan. Motivasi juga berhubungan dengan ketekunan. Ini menyangkut seberapa
lama seseorang mampu bertahan dalam pekerjaannya. Jika menghadapi kesulitan,
orang memiliki motivasi tinggi tidak mudah menyerah. Dia selalu berusaha
mencari celah dari setiap kesulitan yang dihadapinya itu. Baginya, tidak ada
kesulitan yang tidak teratasi asalkan kita mau berpikir secara kreatif dan
menggunakan berbagai cara untuk mengatasinya (Kiki F. Wijaya, 2007).
Adapun upaya-upaya yang dapat
dilakukan untuk memotivasi belajar anak adalah sebagai berikut: